Minggu, 21 Juni 2009

Lahan Gambut dan Desa Damit yang Berpotensi sebagai Daerah Tangkapan Air di Kalimantan Selatan

Oleh :
Oktantia Rukmana(J1C106202)
FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

        Bayangkan andai di dunia ini tidak ada air, tentu tidak akan ada nada kehidupan seperti saat ini dan tentu wajah bumi pun hanya indah dipandang dari jauh seperti halnya kita melihat bulan atau planet mars. Tanpa air memang tidak akan ada nada kehidupan karena air sama seperti halnya udara sangat dibutuhkan baik untuk kehidupan sehari-hari, rumah tangga, pertanian, transportasi, industry maupun rekreasi.
      Pengembangan sumberdaya air adalah upaya peningkatan kemanfaatan fungsi sumberdaya air tanpa merusak keseimbangan lingkungan. Pengusahaan sumberdaya air adalah upaya pemanfaatan sumberdaya air untuk tujuan komersial. Peruntukan air dan daya air adalah penentuan prioritas alokasi air dan daya air untuk masing-masing keperluan dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai. Hak guna sumberdaya air adalah hak untuk memperoleh dan menggunakan sumberdaya air untuk keperluan tertentu.
Gambar 1. Daerah Aliran Sungai

        Daerah Aliran Sungai (DAS) atau yang disebut dengan Daerah Pengaliran Sungai (DPS) adalah sebuah kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis, yang menampung, menyimpan, dan mengalirkan air ke anak sungai dan sungai utama yang bermuara ke danau atau laut. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumberdaya air dalam satu atau lebih Daerah Aliran Sungai dan atau satu atau lebih pulau-pulau kecil, termasuk cekungan air tanah yang berada di bawahnya.
        Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas-batas hidrogeologi dimana semua kejadian hidrogeologi seperti proses pengimbuhan, pengaliran, pelepasan air tanah berlangsung. Pengembangan sumberdaya air adalah upaya peningkatan kemanfaatan fungsisumberdaya air tanpa merusak keseimbangan lingkungan. Pengusahaan sumberdaya air adalah upaya pemanfaatan sumberdaya air untuk tujuan komersial. Peruntukan air dan daya air adalah penentuan prioritas alokasi air dan daya air untuk masing-masing keperluan dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai. Hak guna sumberdaya air adalah hak untuk memperoleh dan menggunakan sumberdaya air untuk keperluan tertentu.
        Daerah tangkapan air yang ada di daerah Kalimantan Selatan berada di Kabupaten Tanah Laut yaitu di desa Damit. Damit adalah sebuah desa yang terletak disalah satu sudut rangkaian pengunungan Meratus, wilayah terletak di dataran tinggi yang hampir diseluruh nya tertutup padang ilalang dan hutan-hutan kecil. Daerah ini merupakan salah satu lahan basah yang termasuk dalam katagori kawasan danau(Lakustrin).
Gambar 2. Kawasan Tangkapan Air yang Terdapat di Desa Damit

        Pada awalnya daerah ini merupakan daerah aliran sungai yang mengairi beberapa lahan persawahan dan ladang yang ada di desa Damit. Akan tetapi, kerena daerah ini merupakan daerah pegunungan sehingga lahan sawah dan ladang yang tempatnya lebih tinggi dari aliran sungai tersebut tidak dapat teraliri sehingga pada saat musim kemarau daerah ini tidak dapat digunakan lahan pertanian, karena tanahnya begitu gersang. Untuk menanggulangi masalah itu dibangunlah daerah tangkapan air yang digunkan untuk mengaliri lahan sawah dan ladang yang ada di desa Damit.
        Damit merupakan salah satu daerah tangkapan air yang sangat penting yang terletak di kawasan selatan pulau kalimantan. Kawasan ini merupakan contoh dimana hutan telah rusak dan intervensi manusia harus dilakukan untuk mendapatkan air sehingga dibuatlah sebuah bendungan. Di bendungan inilah beberapa anak sungai kecil dan air hujan ditampung untuk keperluan pertanian dan perikanan. Dari bendungan ini air akan dialirkan kedataran yang lebih tinggi melalui jaringan irigasi yang telah dibuat oleh pemerintah setempat. Akan tetapi pada saat kami melakukan survei lapangan yakni pada saat musim kemarau maka proses penyaluran air dari jaringan irigasi ke lahan persawahan maupun ladang-ladang yang ada yang ada disana tidak begitu terlihat, hal ini dikarenakan debir air yang mengalir sangat kecil sehingga tidak dapat mencapai pipa-pipa saluran yang menuju ke sawan dan ladang.
Gambar 3. Jaringan Irigasi di Kawasan Tangkapan Air Damit

         Namun demikian flora dan fauna dikawasan ini nenunjukkan potensi habitat bagi organisme yang tinggal di sana. Selain itu kawasan tangkapan air ini juga menjadi wahana bagi kehidupan manusia. Masyarakat hidup dari bertani, membudidayakan ikan-ikan, berkebun, dan lain-lain aktivitasnya. Dikawasan ini flora yang di kembangkan seperti tanaman kacang tanah, jagung, kasang panjang, ubi jalar, pisang, padi dan lain sebagainya.Sehingga mereka dapat berperan dalam kegiantan ekonomi, hukum, pemerintahan dan kemasyarakatan lainnya.

Gambar 4. Flora yang Dikembangkan di Kawasan Tangkapan Air Damit

      Selain di desa Damit, lahan gambut juga berpotensi sebagai daerah tangkapan air
. Gambut adalah tanah yang mengandung bahan organik lebih dari 30 %, sedangkan lahan gambut adalah lahan yang ketebalan gambutnya lebih dari 50 cm. Lahan yang ketebalan gambutnya kurang daripada 50 cm disebut lahan bergambut. Gambut terbentuk dari hasil dekomposisi bahan2 organik seperti dedaunan, ranting serta semak belukar yang berlangsung dalam kecepatan yang lambat dan dalam keadaan anaerob. Tanah Gambut secara umumnya memiliki kadar pH yang rendah, memiliki kapasitas tukar kation yang tinggi, kejenuhan basa rendah, memiliki kandungan unsur K, Ca, Mg, P yang rendah dan juga memiliki kandungan unsur mikro (seperti Cu, Zn, Mn serta B) yang rendah pula.
       Pada saat survei lahan gambut yang berada di Jl. A.Yani km 17, terlihat bahwa keadaan lahan gambut di daerah ini sangat memprihatinkan, karena di lahan gambut yang ada di Kalimantan Selatan ini sudah tereksploitasi oleh manusia. Selain itu lahan gambut di sini sudah banyak terjadi pengerukkan sehingga lahannya pun sudah berkurang. Dari survei tersebut juga ditemukan bahwa airnya berbau, sangat kotor, dan warnanya yang sudah berubah.
Vegetasi dilahan ini beragam, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapa tanaman yaitu karamunting, teratai, galam, paku-pakuan, purun tikus, rumput-rumputan dan lotos. Tanaman yang paling mendominasi pada lahan ini adalah tanaman galam, hal ini dikarenakan tanaman gambut merupakan salah satu tanaman yang tahan dengan keadaan pH yang rendah. Sedangkan hewan yang terdapat di lahan ini antara lain seperti serangga air, ikan-ikan kecil, kodok, dan jenis insecta lainnya.
Gambar 5. Keadaan Lahan Gambut di Kalimantan Selatan
     Fakta yang ditemukan di lapangan membuktikan bahwa kawasan tangkapan air ini telah menjadi habitat yang sangat penting dalam menunjang kehidupan berbagai organisme. Oleh sebab itu upaya pengelolaan kawasan ini perlu direncanakan dengan seksama.

Referensi:
Nitibaskara, T.U. 2008. Perlindungan dan Penghematan Air Baku di Kawasan Konservasi dan Daerah Tangkapan Air
diakses pada tanggal 16 Juni 2009

Xibit, Z. 2007. Sumber Daya Air
diakses pada tanggal 16 Juni 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar