Minggu, 21 Juni 2009

Abrasi di Pantai Tabanio Kecamatan Tangkisung Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan

Oleh :Oktantia Rukmana(J1C106202)
FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
 
Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
          Kabupaten Tanah Laut termasuk daerah beriklim tropis basah karena tidak terdapat perbedaan musim yang jelas. Hujan turun merata sepanjang tahun denga bulan-bulan relative basah antara Bulan Desember – Februari dan bulan-bulan relative kering antara bulan Juni – Agustus. Berdasarkan hasil penelitian antara 1915 – 1941, curah hujan bagian Timur/pantai sebesar 2,324 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan 150 hari/tahun dan di bagian Barat sampai dengan perbatasan kabupaten. Curah hujan berkisar antara 2.500 – 3.000 mm/tahun dan di wilayah Timur berkisar antara 2.000 – 2.500 mm.tahun.Berdasarkan data curah hujan rata-rata bulanan dan perhitungan evapotranspilasi bulanan, maka Kabupaten Tanah laut setiap bulannya tidak mengalami kekurangan air. Tanaman tahunan tidak memerlukan adanya air irigasi pada bulan-bulan yang water balance-nya kurang dari 100 mm akan mengalami kekurangan air.Daerah pantai adalah tempat bertemunya antara daratan dan laut, yang mempunyai relief curam atau datar sepanjang garis pantai. Pantai merupakan daerah yang aktif oleh aktifitas gelombang sehingga mengakibatkan erosi atau deposisi.
Gambar 1. Kawasan Pesisir Pantai
     Desa Tabanio kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Indonesia mempunyai titik koordinat 3° 45' 0" South, 114° 37' 0" East. Jika dari kota Banjarbaru menuju daerah ini membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai ke tempat tujuan. Tabanio Merupakan suatu wilayah pesisir pantai yang ditempati penduduk yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, dikatakan demikian karena sepanjang jalan menuju pantai tersebut sangat banyak ditemukan persawahan pasang surut dan di sepanjang pantainya banyak ditemukan kapal-kapal nelayan penduduk asli kota Tabanio untuk menghidupi keluarganya. Tiga hari masuk ke bulan kalam, yaitu sekitar hari ke 17 pada hitungan bulan Arab. Kaum laki-laki mulai meninggalkan Tabanio. Warga mencari ikan hingga keperairan lepas nusantara. Akhirnya desa pun kembali sepi. Sekilas Tabanio hanyalah sekadar desa yang dihuni nelayan tradisional.
     Akhir- akhir ini kawasan pesisir pantai di Desa Tabanio Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut mengalami pengikisan (abrasi) yang makin serius dan perlu penanganan secepatnya agar tidak meluas. Abrasinya sudah mencapai 50 meter. Untuk mengantisipasi terus meluas, diperlukan pemasangan bronjong dan batu seperti di Pantai Takisung dan Desa Asam-Asam.



Gambar 2. Kawasan Pesisir Pantai Tabanio Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut


        Abrasi di sejumlah bibir pantai di kawasan tabanio ini semakin mengkhawatirkan karena sudah mengikis sejumlah lahan yang ada disekitarnya. Ombak ketika gelombang pasang dan angin kencang terjadi telah menggerus bibir pantai hingga mengancam keadaan rumah penduduk yang ada disana. Abrasi ini telah berlangsung cukup lama, namun hingga kini tidak ada perlakuan yang dilakukkan untuk mengurangi abrasi tersebut. Sejumlah warga mengetahui hal ini sejak lama, akan tetapi karena kamampuan mereka yang tidak seberapa makanya pantai tersebut dibirakan begitu saja terkena abrasi. Kejadian terparah terjadi pada tanggal 15 desember 2008, pada saat itu iar laut sedang pasang sehingga terjadi banjir yang cukup besar dan merugikakn warga sekitar karena para nelayan tidak bisa melaut dan aktivitas sehari-hari pun tidak berjalan seperti biasanya. Abrasi telah menimbulkan kerugian besar bagi warga karena info yang didapat tanah dalam radius 5 depa/tahun telah terabrasi. Akibat dari abrasi tersebut. Pantai ini menjadi kurang terurus dan mengakibatkan banyaknya sampah tersebar dipesisir pantai tersebut contohnya saja ranting-ranting pohon, sampah yang terbawa oleh ombak, dan kotoran sapi.

Gambar 3. Pencemaran Lingkungan yang Terdapat di Pesisir Pantai Tabanio

       Kawasan pesisir telah menjadi habitat yang sangat penting dalam menunjang kehidupan berbagai organisme. Oleh sebab itu upaya pengelolaan pesisir ini perlu direncanakan dengan seksama. Untuk mengetahui jenis vegetasi yang ada di kawasan pesisir digunakan metode plot berpetak tunggal, yaitu dengan cara membentangkan tali sepanjang 4x4 m di pesisir pantai yang terdapat vegetasi tumbuhan kemudian dianalisis jenis dan jumlah vegetasi yang ada serta hewan jika ada. Vegetasi yang terlihat disekitar pantai didominasi oleh tanaman kirinyu, selain itu tanaman yang tumbuh di kawasan pantai ini adalah seperti tumbuhan tapak liman (Euphorbia hirta), jamur, orok-orok, terong, kembang kentut dan lain sebagainya.

Gambar 4. Vegetasi yang Ada di Kawasan Pesisir Pantai Tabanio Kabupaten Tanah Laut

     Banyak indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keadaan di pesisir pantai Tabanio, terutama parameter lingkungan sekitar. Parameter-parameter tersebut dapat diukur di daerah kering serta di daerah basah. Untuk parameter di daerah kering diperoleh data yaitu untuk kelembapan tanahnya sebesar 59%; pH tanah 6,1 dengan menggunakan alat soil tester dan suhu udara sebesar 27­­0C dengan menggunkaan termometer. Sedangkan untuk parameter di daerah basah diperoleh data kekeruhan 12,5 cm; pH air 8; pH tanah 5,2; suhu air 290C; suhu udara 250C, dan kelembapan tanah sebesar 100%.
Fakta yang ditemukan di lapangan membuktikan bahwa kawasan pesisir telah menjadi habitat yang sangat penting dalam menunjang kehidupan organisme. Oleh sebab itu upaya pengelolaan pesisir ini perlu direncanakan dengan seksama.



Referensi:
Anonim. 2009. Abrasi Pantai Tabanio Meluas
diakses pada tanggal 16 juni 2009

Anonim. 2009. Kabupaten Tanah Laut
diakses pada tanggal 16 juni 2009

Hidayat, F. 2006. Sisa Kejayaan Bandar Tabanio
diakses pada tanggal 16 juni 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar