Bakteri E. coli merupakan bakteri yang saya gunakan sebagai bahan penelitian anti bakteri. Penelitian yang saya lakukan untuk mendapatkan gelar sarjana terbilang singkat karena hanya berlangsung selama 6 bulan. Meskipun penelitian ini terbilang singkat akan tetapi banyak sekali kendala teknis dan non teknis yang saya alami.
Bakteri E. coli
adalah salah satu jenis bakteri yang sering dibahas. Bakteri ini banyak diketahui masyarakat sebagai penyebab
infeksi saluran pencernaan. Menurut Lim (1998)
E.coli merupakan flora normal yang
terdapat di saluran pencernaan dan sering ditemukan di tanah dan di air.
Bakteri ini ditemukan oleh Theodor Escherich pada
tahun 1885 dan diberi nama E. coli
(Masduki, 1996). Morfologi bakteri ini berbentuk batang pendek (kokobasil). E.coli juga termasuk dalam bakteri Gram
negatif. Bakteri ini memiliki ukuran 0,4-0,7µm x 1,4µm dan beberapa strain mempunyai kapsul (Karsinah et al., 1993) E. coli dapat bersifat motil maupum non
motil dan fakultatif anaerob yang mempunyai tipe metabolisme respirasi maupun
fermetasi. E. coli tumbuh optimal
pada suhu 37oC Media spesifik E. coli adalah MacCounkey. Pada
media MacCounkey koloni berwarna
merah jambu karena ada fermentasi laktosa (Masduki, 1996).Bakteri E. coli berada di dalam usus manusia yang berfungsi untuk membusukkan sisa makanan. Walaupun bakteri ini sangat penting dalam hal pembusukkan makanan, namun peranannya tersebut kurang diketahui oleh orang banyak. Dari sekian banyak strain E. coli yang teridentifikasi, hanya sebagian kecil yang bersifat patogen, misalnya strain O157:H7 (Masduki, 1996). Menurut Lim, 1998 E. coli merupakan bakteri yang paling sering dipelajari dalam dunia sains, hal ini dikarenakan bakteri ini mudah untuk dikembangbiakkan. Berikut adalah salah satu gambar yang saya dapatkan selama penelitian dengan menggunakan pewarnaan Gram.
Gambar 1. Bakteri E. coli Perbesaran 100x dengan menggunakan mikroskop binokuler
(Olympus)
Bakteri E. coli
merupakan jenis bakteri yang yang sering digunakan dalam bidang bioteknologi.
Hampir semua rekayasa genetika di dunia bioteknologi selalu melibatkan E. coli karena genetika bakteri ini
tergolong sederhana dan mudah untuk direkayasa. Riset yang dilakukan sering
menjadikan E. coli sebagai model
untuk aplikasi ke bakteri jenis lainnya. E.
coli juga merupakan bakteri yang sering digunakan pada media cloning (Masduki, 1996) sehingga bakteri
ini dijadikan sebagai bakteri yang paling banyak dipakai di bidang biologi
molekuler (Lim, 1998).
Banyak industri kimia yang mengaplikasikan teknologi fermentasi dengan memanfaatkan E. coli misalnya dalam produksi obat-obatan (insulin, antiobiotik), high value chemicals (1-3 propanediol, laktat). Secara teoritis, ribuan jenis produk kimia bisa dihasilkan oleh bakteri ini asal genetikanya sudah direkayasa sedemikian rupa sehingga menghasilkan jenis produk tertentu sesuai dengan yang diinginkan. Jika mengingat besarnya peranan ilmu bioteknologi dalam aspek-aspek kehidupan manusia, maka tidak bisa dipungkiri bahwa bakteri E. coli memilki manfaat yang sangat besar (Karsinah et al., 1993).
Banyak industri kimia yang mengaplikasikan teknologi fermentasi dengan memanfaatkan E. coli misalnya dalam produksi obat-obatan (insulin, antiobiotik), high value chemicals (1-3 propanediol, laktat). Secara teoritis, ribuan jenis produk kimia bisa dihasilkan oleh bakteri ini asal genetikanya sudah direkayasa sedemikian rupa sehingga menghasilkan jenis produk tertentu sesuai dengan yang diinginkan. Jika mengingat besarnya peranan ilmu bioteknologi dalam aspek-aspek kehidupan manusia, maka tidak bisa dipungkiri bahwa bakteri E. coli memilki manfaat yang sangat besar (Karsinah et al., 1993).
Referensi : Private data